Padi merupakan komoditas strategis yang mendapat prioritas utama
dikarenakan sebagai kebutuhan bahan pangan pokok. Berbagai usaha telah dilakukan dalam memacu
peningkatan produksi lewat penggunaan pupuk yang dapat meningkatkan hasil
panen. Reaksi yang diperoleh dapat berdampak positif dan negative. Salah
satunya penggunaan pupuk yang berlebih
untuk penanaman tanaman padi dapat menyebabkan polusi baik dalam lingkungan
tanah sehingga kondisi tanah menjadi sangat tidak subur, tanah tidak dapat
menjalankan fungsinya sebagai media tumbuh tanaman maupun perairan
disekitarnya. Padahal fungsi kesuburan tanah didapat dari ketersediaan
kandungan unsur hara, karena ketersedian unsur hara sangat menentukan kesuburan
tanah.
Berbeda dengan pemberian pupuk dari bahan organik dapat
secara langsung atau tidak langsung meningkatkan ketersediaan dan serapan N
tanaman serta menyediakan unsur N, P, K serta unsur-unsur mikro dan sebagai
penyangga kation, sehingga unsur hara dalam tanah dapat dipertahankan.
Untuk mewujudkan pertanian yang dapat meningkatkan kualitas
hasil panen maka saat ini Pemerintah telah menggalakkan budidaya tanaman padi
metoda SRI. Budidaya tanaman padi metoda SRI skala kecil dapat menumbuhkan
kearifan lokal dan menyehatkan masyarakat, disisi lain SRI dalam skala besar
membangkitkan semangat agrobisnis yang mengutamakan produktivitas tinggi,
berdaya saing dan ekologis.
Klof merupakan Pupuk
organik bersifat tunggal tanpa penambahan pupuk
kimia, berbentuk padat berwarna
hijau kehitaman, berkualitas 2,5 kali dari produk lain dan nutrisi utama dan
pendukung ada dalam satu produk.
Adapun Klof turut mendukung penggalakan metode sistem
penanaman padi SRI dengan perpaduan metode SRI dan KLOF. Dan pada kesempatan
ini, kami mengaplikasikan pupuk KLOF-SRI
di di Kab. Agam dan Kodya Payakumbuh, Sumatra Barat.
Tepatnya pada bulan Maret 2012, program pemberdayaan petani
dan aplikasi metode SRI-KLOF dilaksanakan.
Bpk. Hendrix bersama dengan kelompok tani.
Bpk. Juwito dan PPL AB sedang memberikan paparan tentang pelaksanaan kegiatan pemberdayaan petani KLOF-SRI.
Uji
benih dilakukan dengan menggunakan larutan air garam, kadar garam cukup
dilarutkan dalam air jika telur itik yang dimasukkan telah mengapung. Benih yang akan diuji dimasukkan ke dalam
larutan garam. Benih yang kurang
bermutu, masih muda, hampa atau kurang berisi akan mengapung, sedangkan benih
yang berkualitas baik (berisi penuh) akan tenggelam. Benih berkualitas yang didapat kemudian
dicuci dan direndam dengan daun paitan atau daun mahoni atau biji mahoni selama
24-48 jam untuk memberi kekebalan terhadap hama. Setelah itu benih
dikering-anginkan dan diperam selama 24-48 jam sampai benih muncul kecambah.
Benih Padi yang tenggelam merupakan benih padi berkualitas baik.
Benih Padi setelah diangin-anginkan kemudian diperam.
Persemaian dapat dilakukan di lahan persemaian atau
nampan. Media tanam yang digunakan ialah
campuran antara tanah, kompos dan pasir serta pupuk organik klof dengan perbandingan 1:1:1. Media tempat persemaian terlebih dahulu
dilapisi dengan daun pisang kemudian media tanam dimasukkan dan diaduk merata
dengan ketebalan 4-5 cm. Setelah itu
benih ditutup tanah secara tipis dan merata.
Persemaian disiram setiap pagi dan sore dengan kondisi tidak kering dan
tidak tergenang.
Langkah selanjutnya : Pengolahan Lahan Tanam
Pengolahan lahan dilakukan 4-7 hari sebelum tanam. Pengolahan
lahan pertama menggunakan traktor penghancur dengan arah searah, lalu
dibiarkan ± 3-4 hari, setelah itu olah lahan kedua menggunakan traktor perata tanah dengan arah
memotong arah olah lahan pertama. Selain
menggunakan traktor, olah tanah juga
dapat dilakukan secara manual menggunakan cangkul dan alat perata yang terbuat
dari kayu. Setelah dilakukan
pengolahan, tanah dibiarkan selama ± 1
minggu, kemudian siap untuk tempat penanaman.
7 hari kemudian lahan tanam siap untuk digunakan,,,
Namun sebelum dilakukan penanaman, terlebih dahulu dibuat
petakan berupa parit/saluran disekeliling bagian pinggir atau apabila petakan
besar dibuat parit dibagian tengah untuk aliran air atau tempat menggenang
air. Pembuatan parit di sekeliling
bagian pinggir bertujuan untuk pengaturan air lebih cepat dan merata,pembuatan
parit kecil sekeliling dalam dari petak sawah dan melintang di tengah
sawah. Untuk jarak tanam persegi
berukuran 25x25 cm, 27x27 cm, 30x30 cm, 35x35 cm dan 50x50 cm sedangkan untuk
jajar legowo 40x20x20 cm dan 30x40x15 cm. Jarak tanam lebar pada metode SRI
lebih dari 25x25 cm dimaksudkan untuk memberi kesempatan pada tanaman dalam
pembentukan anakan, pertumbuhan akar dan masuknya cahaya ke sela-sela tanaman.
Bahwa jarak tanam pada metode SRI minimal 25x25 cm. Pada prinsipnya tanaman harus mempunyai ruang
cukup untuk tumbuh. Jarak tanam yang
optimum semakin meningkatkan jumlah anakan produktif, karena persaingan antara
oksigen, energi matahari dan nutrisi semakin berkurang.
Penanaman bibit dangkal sekitar 1-1,5 cm hingga bagian bulir
terbenam dengan perakaran seperti “huruf L”. Kondisi akar horizontal
sehingga membentuk “huruf L” agar
akar tanaman langsung tumbuh dan nutrisi pada bulir tetap efektif digunakan untuk
pertumbuhan tanaman tersebut.
Dari sisi kondisi air harus tetap dalam keadaan basah tetapi
tidak menggenang, perkembangan tanaman di tanah tidak tergenang memiliki
mikroorganisme tanah lebih baik, selain itu jumlah sel produktif meningkat dan
keuntungan lain yang diperoleh yaitu hama lebih terkendali. Tanah cukup dijaga lembab selama fase
vegetatif sehingga memungkinkan lebih banyak oksigen bagi pertumbuhan akar.
Tanah dikeringkan sampai retak agar oksigen dari udara mampu masuk ke dalam
tanah mendorong akar untuk mencari air.
Sistem irigasi pada SRI ialah irigasi berselang yaitu
kondisi air yang tidak selalu tergenang tetapi hanya macak-macak dan pada
periode tertentu (pertumbuhan generatif) tanah harus dikeringkan sampai retak.
Penyiangan dilakukan untuk membersihkan gulma, menggemburkan
tanah agar meningkatkan aerasi tanah sawah sehingga suplai udara (oksigen)
cukup tersedia didalam tanah, merangsang pertumbuhan anakan. Penyiangan pertama
dilakukan 10 hari setelah bibit padi ditanam.
Aplikasi Pupuk Penggunaan Klof
Total penggunaan Klof untuk tanaman padi
adalah 100 Kg/Ha
dengan rincian sebagai berikut :
√ Persemaian 5 Kg/Ha.
√ Direndam
untuk disemprotkan 20 Kg/Ha (disemprotkan 10 hari sekali sampai panen).
√
Pemupukan I pada umur 10 HST dengan dosis 75 Kg/Ha
√
Pemupukan II pada umur 25 HST dengan dosis 100 Kg/Ha
PPL AB memberikan pengarahan mengenai proses
Penyulaman tanaman padi.
Perkembangan tanaman padi KLOF,,,,
Umur 10 hst tanaman padi KLOF.
Umur 20 hst tanaman padi KLOF.
Umur 40 hst tanaman padi KLOF.
Umur 55 hst tanaman padi KLOF.
Pemilik Lahan aplikasi KLOF SRI bersama dengan PPL AB meninjau perkembangan tanaman padi SRI-KLOF,,,
Hasil pengamatan terakhir pada Bulan Mei 2012, aplikasi
KLOF-SRI menunjukan bahwa pertumbuhan tanaman padi sangat baik dan subur.
Ketinggian tanaman padi mencapai 61.2 cm dibandingkan dengan tanaman padi tanpa
KLOF mencapai 54.6 cm. Dari segi perkembangan jumlah anakan perbtg, tanaman
padi KLOF mempunyai 29.2 anakan sedangkan tanaman padi tanpa KLOF hanya 15,8.
Tentunya, bagi para pemilik lahan mendapatkan hasil yang
memuaskan dengan menggunakan pupuk organik KLOF. Pupuk
organik KLOF secara langsung telah mendukung gerakan “ Save Our Earth, Save our
children “. Nantikan liputan kegiatan panen yang dijadwalkan pada awal Juli
2012 pada news kami berikutnya,,,, Go Green Go Organic,,, ^_^
|